KUMPULAN PUISI
Ontologi puisi yang diambil dari
berbagai macam sumber
By ; Abas
(abas_97_4@yahoo.co.id)
….. HANYA SEMU....
Dengan dukana aku tulis puisi
Karena nurani mesti diterjemahkan
Sebelum semua menjadi pekat,
Dalam rusuk kusimpan darah
Karena tidak semua luka itu
derita dengan tanda,
Telah kutoreh cinta lebih terbuka
Untuk kau baca dengan mata rasa
Sahabat adalah lilin
Saat mata kehilangan sinar
Sahabat adalah swara
saat mulut tak bisa berkata
Sahabat menjadi tongkat
saat kaki rapuh berpijak
Sahabat adalah hawa pengisi ruang
Hampa hati yang sepi........!
Penantian Q tlah usai atas hati u hati Q n cinta QT
Berakhir kecewa
maaf karna Q tak bisa melanjutkan
mencarimu dalam penantian Q,
Q lelah saat harus berjalan tertatih n sndiri Q
Jatuh saat harus berlari mengejar mu yang
HANYA SEMU!!!???
kita jauh terpisah
Seperti bulan di langit dan pungguk di tanah
Lewati waktu bersama n’ rindu
Lalui hari penuh pilu
Dan di bawah atap langit dunia
Dimana perbedaan qt begitu nyata
Q trpuruk tak berdaya
Menjadi bintang yang pantas menyanding purnama
Q tak pernah bisa
Q tetap pungguk yang tak punya arti
Hanya pantas merindu di sudut sepi
****************
Sahabat adalah
Kata yang terukir indah
Yang terukir dengan cinta,keikhlasan
Dan pengertian
Orang boleh datang dan pergi
Tapi sahabat sejati
Akan selau dihati
****************
padam kukisutkan asa-
saat mentari tenggelam diufuk barat
lembayung memerah menoreh gundah
tiba pekat yang tiada arti
keraguan tanpa jatidiri
kucoba rangkum kata tuk jerit hati yang terkoyak
pulang sudah terang disore hari
berharap mendung tak menutupi
wahai dewi rembulan
aku hanya bisa semedi
menguapkan semua yng terjadi
menguapkan semua yang tlah pergi
harapan tidur cinta bisa
****************
Dirumah Tuhan ingin kuteteskan airmata sesal ini
Mohon ampun atas detik detik yang kukhianati
Wahai kata mutiara
Wahai makna makna mempesona
Sudikah kiranya kau kudekap
Kucium dan kusanding sebagai kekasih
Ditepi malam kupersembahkan
Hati dan jiwa yang resah
Seiring seribu bintang berkilau
Juga mengharap pancaran cintaMU
****************
Jangan pernah ucapkan selamat tinggal
Jika kau masih ingin mencoba
Jangan pernah menyerah
Jika kau masih merasa sanggup
Jangan pernah mengatakan
kau tak mencintainya lagi
jika kau masih tak bisa melupakannya
****************
Kau kembali mengingatkanku
Pada sebuah poci yang tak abadi
Tentang kwantrin dan tanah liat
Yang seolah kekal didalam sajak
Kau misteri yang membalikkan aura malam
Membidik cahaya bulan terlahir
Dibalik wajah berjilbab
Tanganmu mengepal kedalam
Sedang diluar orang orang menunggu
Jejak lewat didalam sajak
****************
Memberikan seluruh cintamu pada seseorang
Bukanlah jaminan
Dia akan membalas cintamu
Jangan mengharap balasan cnta
Tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya
Tetapi jika tidak
Berbahagialah
Karena cinta berkembang dihatimu
************
Kasih sayang itu seperti awan
Tulus seputih warnanya
akan mendung jika disakiti
akan hujan jika dikhianati
akan pergi jika angin bertiup
jadi jaga dan sayangi orang yang menyayangimu
**************
Cinta....kadang terisi oleh hasrat
Dan kadang manusia tertipu oleh sebuah kata kias
Tapi cinta adalah hakekat dan kita hidup hanya menuai kebohongan
BY SENO...........!
Andai kau bisa memberikan sebuah cahaya yang bisa menerangi kegelapan hati q
Pancarkanlah kejiwa yang kosong ini
Maka q anggap engkau sebagai bintang hati q
Yang tak pernah lelah memberikan kecerahan
Dalam kegalauan hati
Andai kau tau........
Andai kau bisa......
Andai kau Faham.....dan andai kau mampu.....tunjukan dan berikan rasa itu
Karna q sangat merindukan kasih sayang yang abadi
Dan bukanlah kasih sayang yang fatamorgana
Bukan rasa cinta yang BULLSHIIT.......!
Tapi kesetiaan yang abadi.........
Kuharap kau tau.
Indahnya malam ini bila bersamamu
Dinginya angin malam kau ku jadikan selimutku
Kerinduan yang slama ini ku jadikan gerimis yang menebal,
Tapi kuasa air matapun berlinang di pipi ku
BY KRISS!!!!
Aku selami dalamnya hati mu
Aku terjang badai asmaramu dengan air mata
Aku goreskan isi hatiku.......
Gemuruhnya ombak tak menghalangi langkah q
Setiap desah nafas q
Q isi dengan cintamu Q ayunkan langkah kaki q
Menuju tirai kasihmu
BY YANUAR KRISTIANTO!!!
Cinta adalah kata terindah yang q ukir dari tulusnya hati q
Dan q lisankan di setiap ucapan q
Cinta sejati tak tau luka dan melukai, tak tau ingkar dan mengingkari
Dan tak tau dimana akan berujung
Cinta adalah kaa yang palig sederhana untuk di pahami dan di mengerti
Tapi terukir sejuta keindahan di dalamnya
BY TARI...........!
Biarkan mahkota di atas kepala mu, dibalut rapi oleh kerudung mu
Wajah mu yang ayu tetap berseri walau di bawah terik mentari
Yang bisa menyengat dan menghitamkan aura kulit mu yang putih merona terjaga
Oleh noda- noda yang kadang bisa mengundang luka karna.........
Busana yang kau kenakan rapat, rapi juga sederhana
BY ANONYMOUSSS!!!
Malam terasa berganti rasa inipun tak pasti........
Kerinduan yang ada di hati.....q lukiskan lewat seuntai puisi walau terdengar tak berarti.......... namun hanya ini yang bisa mewakili.......
Dan q berharap semoga malam ini bisa bertemu dalam mimpi
BY KHANZA!
Biarkan jiwa mu merubah hidup q
Dalam pelukan q dekaplah q
Sebagai kekasih mu Rasakan debaran jantung q
Dan dengarkan suara hati q...............!!!!!!
Yang sll memanggil namamuKasih kaulah cinta q
Tak mungkin q kan meninggalkan mu
Segenap jiwa raga q kan menjagamu
Sll tuk slamanya
BY KELVIN!!!!
Ketulusan cinta lelahkan kesempurnaan yang tak pernah ada
Cinta datang bukan karna hasrat mencari materi
Dan memandang kesempurnaan tapi
Cinta datang karna menerima kelemahan menjadi sebuah kesempurnaan
BY CHA-CHA
Lirih gemercik hujan
Seiring hembusan angin yang membelai q
Menyapa sepi q dan hanyutkan rasa ini
Kau jauh dari q...... sementara q merindukan mu
Ingin q kau hadir di sisi q sampai nanti
Hasrat q takan mati
BY ANONNYMOUSSSS!!!!
Pantaskah q hidup dalam duinia
Kala q sadari saat q lakukan khilaf
Yang tak mungkin termaafkan
Tlah q renungi hidup q yang bernaung antara salah dan benar
Diantara 2 sisi yang berbeda
Kucoba jalani sebuah hal yang berarti
Q tak harapkan sympati hanya sebuah arti yang q cari arti kata maaf itu
Bisa teruskan jalan hidup dalam ruang dan waktu........
Yang tak terhenti dan di batasi.
By POLLTERGEIST.......
Surga di benak mata
Tiada lelah q memandang, tiada jemu q menatap
Dan mengagumi keangkuhan mu
Yang menghias dan menaungimu
Hari demi hari silih berganti
Waktu demi waktu kian berlallu
Namun tiada gundah q masih memujamu
BY ALLIENS.
Hanya untuk mu q jadikan seseorang
Yang sangat berharga di hati q
Cintamu mengasihi menyayangimu
Melukis wajah mu di pikiran q
Mengukir nama mu di hati q
Dan memelukmu dgn raga q
Sebanyak butiran tasbih dalam do”a q
Butiran yang melambangkan kesetiaan q
Menjadikan mu sebagian dari hidup q
Karna separuh nafas q adalah kamu
BY CHANTA........
Dengan puisi q bernyanyi
Sampai senja umur q nanti
Dengan puisi q bercinta berbatas cakrawala
Dengan puisi q mengenang keabadian yang akan datang
Dengan puisi q menangisi jarum waktu
Bila kejam mengukir
Dengan puisi q mengutuk nafas yang busuk
Dengan puisi q perkenan
BY CEWEK ZINATA
Saat mata tak dapat melihat
Mana kala jari tak bisa menyentuh
Disaat hati tak mulai berharap
Tapi harapan q makin luluh
Mungkin q ungkap perasaan
Terhambat karna tersumbat
Oleh dalamnya cinta berkarat
BY KELVIN.....!!!!
Cinta itu sekarang nyata, larut kita di dalam asa
Kata yang pernah mengukir cinta
Terbayang masa saat bersama, lelah jiwa ini
Mesti berharap kesatuan cinta qt dlue
Tapi kau hanya bisa pasrah tuk semua ini
Karna q tak bisa memaksa
Memaksa semua itu akan kembali
Jika kesempurnaan seseorang dalam persahabatan
Kenapa qt yang mencoba
Mungkin saat ini q tak lagi bisa berharap tuk jd bagian dlm hdp u
Tapi q hanya bisa jadi sahabat mu seutuhnya
BY ANNONYMOUSSS!!!!
Akhir dari kalutnya jiwa
Q mulai menampakan q di dunia
Sejak itu ku kenal cinta
Q hidup dalam dengan dan karna cinta
Ikhwal mengejar q memandang kehidupan
Dengan mata tertutup
Hati terbuka dan dengan cinta
Agar q tak beranjak sombong
Agar q sll ingat hidup q
Senyum tangis, tawa, hingga perjuangan hanya untuk cinta
Karna cintalah yang membawa q berarti
BY ANNONNYMOUS.
*Bagaimana kau bisa mendapatkan bunga mawar itu
Jika kau hanya diam memandang
Hanya diam menghirup wanginya dari kejauhan
Atau karna kautakut tertusuk durinya
Dekati diya wahai sang kumbang
Ciumlah aroma wanginya yang kan membuatmu tenang
Tapi ingat jangan kau hisap madunya
Dekati dia, rawatlah dy
Jagalah dy dari ujung akar sampai daun bunganya
BY JO....DEDICATION FOR COWO!
Awal dari cinta adalah
Membiarkan orang yang di cintai
Menjadi dirinya cendiri
Dan tidak merubah gambaran yang qt inginkan
Kalau tidak qt hanya mencintai pantulan diri sendiri
Yang qt temukan dalam dy
ANONNYMOUSSSS!!!!
Ora ana tumetes luh nalika umahmu arep rubuh
Apa maneh jumerit gurit
Kowe malah kuyup slusup
Andhum tresna ora melu jelalatan mata saka njaba
Kono kuwi isih sugih kendhel bandha
Wani adol janji
Kemlithi mbeber kitab suci
Kowe isih kemulan
Subuh ora weruh
Mangkat adus malah tetembangan
Kowe lali saka paran
*******************
Kukenal kau dari sirkum tanpa akhir
Dari harap yang kukenal
Dari mimpi itu....
Jika silhuette kian tebal membayang
Maafkan jika hari hari kita tak lagi berwarna
Maafkan jika hanya ada masalah,masalah dan masalah
Namun dari semua itu aku bersukur
Bahwaku temukan manusia hebat yang mengertiku
Hingga kuputuskan
Masalaluku biarlah berlalu
Yang kutahu
Kumencintaimu dalam waktu yang sama
By KANZHA
Andaikata kupunya
Tak ada lengan lunglai tempat kita meletakkan kalah
Andaikata kupunya
Tak hanya pangkuan landai tempat kita merebahkan resah
Andaikata kupunya
Tak hanya dada luka tempat kita menyandarkan duka
Andaikata kupunya
Tak hanya tangan kelu tempat kita menggenggam pilu
Andaikata kupunya
Tak hanya kata kata busta penyeka airmata
Andaikata kupunya
Tak hanya telinga renta penampung derita
Andaikata kupunya
Tak hanya andaikata
By UCRITH
Rambutmu perempuanku
Kau gerai atas ombak
Pasir pasir memeram resah dalam jiwaku menjelma sajak
Bibirmu perempuanku
Kau lekatkan pada kangen
Hutan hutan basah dalam hujan
Menjelma kenangan menjadi sungai mengaliri nadi
Perempuan dalam irama
Alun menari bersama bunga bunga senja
Yang gugur berlahanpun luruh brsama senyum fana
Malam te3lah larut
Hari yang melelahkan tlah termakan waktu
Walau semua tlah beristirahat
Aku takkan pernah berhenti mengingatnya
****************
Sabda Kerinduan
Dingin malam menembus dinding, menusuk pori
merasuk kedalam hati
saat mengharap siraman kasih-Mu sepanjang tarikh malam
bersama segumpal rasa yang meledak ledak bagai bom
hingga bergetar kesudut-sudut jiwa
Rintih sepi yang mati mencuat bangkit
mengiringi doa lugu tak sempurna untuk kau
yang tak terjamah pada jarak redup mata
maya nan telanjang
Kebisuan sunyi mengalir melingkari hati yang
selalu bertanya dan meminta :
“Engkau dimana, dik? cepatlah kemari, nanti kuajak
kau berlayar diatas gelombang menari-nari
sambil menikmati aroma laut”
Anganku runtuh, hasratku pecah tertinggal percikan
penantian bergulir hingga di tubir kota sampai malam
terbenam pada batas kerinduan yang slalu
berbisik, mengingat nama-Mu.
************
Ketika Malam Tiba
Ketika malam tiba, aku mengharapkan ini.
cinta kita terus berhembus
menghantari harapan yang muncul
di padang tandus kenestapaan diri
Cinta kita menyatu sepanjang tarikh
menuju tahta singgasana raja
seperti kata yang slalu diucapkan petir
kepada awan yang menjadikannya hujan
Serta dari balik kehangatan dan kesejukan cinta kita
tiada akan muncul kupu-kupu kertas
melayang-layang dari arah bukit dimana
pernah kita daki bersama
Sebelum waktu menyihir segala yang ada
jelajahlah seluruh cintaku pada mimpi
di malam-malam penuh harum bunga-bunga
bersama kuda-kuda liar musim kemarau
hingga dunia hilang terlena
************
Secangkir Teh
Tunggulah aku di bawah kesejukan bintang, kesejukan bulan
dan seluruh yang ada pada keteduhan langit
akan di mengerti kegelisahan di urat hatimu
hingga bumi menyimpan putih bening cinta kita
Secangkir teh tiada lagi menemanimu memberi
kehangatan, ciumannya, pahitnya, maupun warnanya
burung-burung malampun musnah terbenam damai
semedi pada pelukanmu
Esok hari segalanya akan hadir pada
embun-embun, kokok ayam dan segala
yang ada di bawah perarakan awan-awan saat
matahari berjalan ke barat
Lalu disini pada setapak layu tinggal jejak-jejak
sajak : menyusuri rindumu, menyusuri rinduku
bagai air mengalir di sungai-sungai terdalam jiwaku
menemukan pangkal anakan
************
Kerahasiaan
Kala bertemu : tanpa sadar waktu telah
menghantarkan kau dan aku pada percakapan
hingga terlena akan luka derita duka
dan air mata mengalir sampai kesamudra
Ada suka dari setangkup kehangatan hati
layaknya dunia ini telah terangkai dalam
genggaman tangan kita berdua dan meledak
jadi bayangan bagi para pengembara
Kala terpisah : begitu sengit cerita antara
kau dan aku menghantui di malam-malam penuh
kesaksian tanpa pelipuran lara memberi kenangan
sesekali netas pada rahim ingatan
Ada duka dari serangkaian rintih hati
memecah diri bagai sebuah kaca tanpa
perisai menawarkan secangkir racun
dari tangan-tangan para perusuh
Tiadalagi kerahasiaan tatkala bibir melantunkan
kata-kata, tatkala air mata mengalir lamban
hingga ujung daun renta
dan rumah-rumah tak lagi mendengar cerita
ceria dan nestapa dari untaian makna hati kita
************
Tanpa Air Mata
Tiada lagi ada kenestapaan hati mampir
dihari-hari dimana dirimu tersenyum
mengalir bahagia sampai kelorong-lorong
gelap jiwaku yang terkurung kabut dingin
Sambutlah aku dengan senyum putihmu
dimana segala kemurnian cinta berkelana
pada bibir merekah kata melambat duka
hingga kepori-pori sukma
Dan telah banyak kutulis sajak
tentang senja, tentang angin, tentang dirimu
sebuah keindahan mengusik hasrat batinku
mengusik nasib waktuku
Dan kini, kamu menjadi separuh laju jiwaku
menciptakan bayang-bayang masa depan
akan sajak tanpa air mata
akan nama-nama telanjang di hutan belantara
************
Disuatu Pagi
Sambutlah aku dengan rindumu yang membara
saat matahari tiba di tubir pagi
nikmatilah kehangatan cinta kita
bersama nyanyian burung bertombakan di udara
Aku ingin kau selalu tersenyum, seperti sebelum
kegelapan sirna tertelan cahaya
Aku ingin kau selalu bahagia, aku ingin kau
menaruh kata yang mengabadikan cinta kita
dan aku terus bersajak tentangnya
Aku ingin kau yang kucinta tetap hidup
berkatalah dirimbun rimba raya
memecah kesunyian dedaunan
Dekaplah seluruh rimba, maka kerinduankupun memelukmu
maka wajahku akan hadir disetiap sudut hatimu
maka seluruh rimba menaruh kesejukan
***********
Siluet
Aku bangkit, kaku
Aku berjalan, pilu
Aku berlari, sampai
Aku berhenti, bisu
dan kudapati madu purba
Laluku jatuh di kesunyian
**********
Soleha Adalah
Soleha adalah sebentuk nama kekasih
yang terlahir untuk menjadi separo dari
desah waktuku
Soleha adalah arus kerinduan
mengalir melalui celah-celah hati
dan sungai-sungai terdalam jiwaku
Soleha adalah kehangatan cinta
menyala kebiruan membakar kabut
kesunyian tak bertuan
Soleha adalah kata nyata
yang terucap tanpa selamat tinggal
bagi segala yang telah ada
Soleha adalah hujan di musim kemarau
tercurah membasahi hingga di tepal
batas padang sukma
**********
Memunguti serpihan padi-padi di sawah
Melihat padi-padi tua disawah
bagai kuning lembah
dengan hamparan mencapai alam pedalaman
serta rimba belantara sukma
Melihat padi-padi tumbuh berderetan
bagai barikade-barikade kawasan
epidemi, serta nyanyian angin menciumi tumbuhan
Melihat padi-padi dengan tubuhnya menari-nari
bagai kata dalam puisi
dengan memberi hiburan bagi yang memandang
Lalu aku
bagai burung terbang antara rengkahan awan
dengan sayap kasih sayang
menabur cinta bersama matahari
ditebarkan demi menyirami
biji-bijian yang bersemi
kesejukan di kedalaman hati
Lalu akupun
mengitari gunung
menyeret mendung-mendung
menjadikan air hujan
Memunguti serpihan padi-padi di sawah
bagai menangkap ikan-ikan berlarian
pada muara sungai yang damai tenang
**********
Sebagai Pelipur Lara
Musim kemarau telah usai
kekeringan tergantikan basah hujan
yang datang saban waktu
menyirami pohon-pohon di hutan
Anganpun melayang ; seandainya debu-debu
tak lagi basah, seperti rasa rindu
yang selalu merebah didada
kepada seorang yang dicinta
; Apakah akan ada lumut bersemi
diatas tanah, dan rindu akan
selalu membatu didalam hati
kepada setiap makhluk
Kepada kemarau yang telah usai
kulambaikan tangan
tanda selamat jalan
Untuk hujan yang baru datang
kureguk nikmat segar air
yang kurindu selama ini
Bersama cinta dalam waktu
ku kendi rindu
di kedalaman kalbu
sebagai pelipur lara ;
Aku berjalan sendirian
Menuju lereng hutan
mengatakan kepadanya
bahwa mendung jelmaan awan
sebelum petir menyeru bertombakan
Sebagai pelipur lara ;
Kuteriakan kepada langit
bahwa tak ada penyair yang sajak-sajaknya
bergantungan pada bulan sabit
**********
Seutas Benang Layang – Layang
Seutas benang
layang-layang
kan kau sihir jadi jembatan
menuju ke awan
lalu kau lepas naga
bertahta disana
Seutas benang layang-layang
kan kau sihir jadi tangga
untuk naik kelangit biru tua
Dan kau peluk matahari siang
Seutas benang layang-layang
kan kau sihir jadi kabel telepon
untuk beri kabar kepada hujan
agar menyirami pohon-pohon di hutan
Seutas benang layang-layang
kan kau sihir jadi apa hei ?!
saat sore sudah menjelang
**********
Sesungguhnya
Sesungguhnya cintaku yang mengalir
lewat jari-jari kasih sayang yang menyentuh
dan meraba sekujur tubuhku
menyentuh dan meraba disetiap sudut batinmu
ada batas dan ada yang di mana tempat
cakrawala memandang
**********
Di Suatu Senja Hari
Dara-dara cantik masih menari-nari diantara
lembayung senja tanpa menampakan wajah bersahaja
sedang malam mulai berakit melabuh
membawa mimpi-mimpi bagi penjaga batu
Dekaplah sunyi senja ini, maka kamu akan
merasakan tubuh kedinginan didaerah perbukitan
cumbulah setiap hembusan angin maka kamu
akan dengar nafas tersengal-sengal disetiap puncak pepohonan
Para pengelana mencari tempat berteduh mengistirahatkan
kerinduan kepada bunga-bunga sebelum sempat
bintang-bintang menghamba pada kegelapan
Malam semakin menghidup, kau kian tak bergerak
dalam cintamu yang terus menyisir hingga
ditubir waktuku yang pengap
**********
Catatan Perpisahan
Sekali lagi, izinkan lidahku berkelana dalam api kata ;
Jagalah cintaku sepertiku menjaga tidurmu
Jagalah cintaku niscaya engkau akan mendapatkan bunga-bunga
mekar di taman hatimu
; bila engkau bersedih, bersedihlah karena engkau melalaikannya
Bila engkau rindu, sampaikanlah kerinduanmu
kepada cintaku
; bila kenestapaan hadir dihatimu lalu membawa
segenggam kesengsaraan
Dia tiada akan mampu melakukannya
kecuali dengan sesuatu yang berada dalam cintaku
; Dan bila kehangatan mengintip hatimu lantas
membisikan kebahagiaan
Dia tiada akan mampu melakukannya
kecuali dengan sesuatu yang berada dalam cintaku
Pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran
Telah mengering tintanya
**********
Bidadari
Bidadari papahlah hasratku dengan selendang ghoibmu
meninggalkan waktuku yang kacau
lalu istirahat diatas selembar daun talas
dan kupetikan sekuntum bunga keramat untukmu
Bidadari, bawalah diriku terbang hingga setinggi langit
biar semua melihat takdir kita. Aku tiada peduli
Bidadari, peluklah tubuhku dengan kesucian
seluas bumi tanpa menaruh debu diatas pasir
dan kupeluk engkau dengan kesucian
seluas bumi pula
**********
Perjalanan Riuh, Kosong, Sunyi
Sekarang matahari tersenyum santun
dan langit yang tak pernah retak
Ketika nyanyyian
burung riuh bertombakan
berlabuh ditelingamu
berlabuh ditelingaku
semua yang sepi mati
sedang matahari melotot
di atas gunung arah timur
di ranum bibirmu
sebuah badai puisi
Bahwa tawa-sedih-kita
tercatat sepanjang waktu
di lembar-lembar buku berdebu.
Dan air, debu dan desir angin
memberi pesan
mereka datang dan pergi
bagai hujan dan kemarau
yang takzim
lalu dingin perlahan
menghantar waktumu yang menepi
kepada rindu
Matahari terus berjalan, mengembara
bersama waktu yang menghidup
Adalah takdir menjamahmu,
kertas penuh bait-bait dan
cahaya yang menghilang
berkata bagai suara
kendi yang pecah
Kita berlari, dijalan setapak
tikungan sembunyikan ekor jalan
tikungan musnahkan pandangan
akan kecantikan bunga-bunga mekar
bersahaja di depan yang hendak
kau temui
lelah dan lemah
bagai kalah setelah perang
kepasrahannya sampai
ke otot-otot jiwa
dan kaupun menemukannya
Bumi mengendus resah yang jatuh
dari wajah matahari yang membara
Dan segala lamunan
singgah di angan-anganmu
cahayapun keluar dari
persembunyian sebuah mata
persembunyian setiap masa
mengurung tubuhmu
Ketika setiap rahasia
retak dipikiranmu
dari waktu
yang kau lalui
diperjalanan ini
karena mereka selalu ada
dan memeluk impianmu
Kambuhlah semangat matahari
awan dan burung saling sembunyi
Bila kau resapi rintih pagi
pada ujung-ujung daun
mengalirlah sungai-sungai
pada raut wajahmu
Dan jam selalu mengerdip
dalam sendiri dan berdiri
menemukan peta-peta
cinta masa lalu
tanpa gerutu
Tiap kali kau ingat
setiap langkah-langkah
yang terangkum di kakimu
kau hitung pasir
yang kian menggunduk
menimbuni harapan
Dan matahari terus berjalan
tanpa peduli awan yang hendak runtuh
Kala berhenti
mematahkan irama laju
kau ter patok
di keramba sunyi
Kala bernyanyi
memadamkan sunyi
semua sembunyi
dalam diri
Kala mencoba mencari
pandangan mati
tertutup perisai hati
Dan matahari mulai meredup
desir hari pun hendak tiarap
Cahaya berpendar
saat kau pegang api mimpi
dalam hasrat diri
kertas penuh ingus
dan waktu pun hangus
jadi seribu abu kata
Percikan cahaya
percikan api
percikan waktu
bergulir menemukan
lahan gembala yang kosong
**********
Waktu Berlalu
Kala teringat dirimu, sempatku berpikir:
adakah banjir menerjang waktu tegap berdiri
Menerjang porandakan cinta purba diatas bukit hijau
Sepasang mata tegap memandang buku-buku lampau
akan tanah rantau yang sulit terjangkau
Siapa yang sanggup mengurug waktu
seluruhnya lepas pada jeruji jari-jari
Penggembala, pengembara, penyair tak mampu
menangkap dia lari di atas mimpi-mimpi
Kenangan menyimpannya sebelum musnah
dalam tubuh dan pada perjalanan angan
menghantari siang dan malam, memasuki
kesetiap sudut-sudut musim
Dan saat biru langit menebar keindahan
untuk para pengemis yang menangis
sebatang cinta tumbuh dari sepasang mata yang lain
memperlihatkan derita yang lama bertahan
**********
Bidadari
Aku bersimpuh layu, mengucap doa-doa musim
kemarau menatap musim hujan di malam sepi
Mengharap kerlingan kasih dari mata- cahaya
harapan, menerangi lorong-lorong gelap batinku
Oh bidadari yang kunanti, kapan kau tuangkan
anggur dari cawan cintamu, hingga menjadi banjir bandang
menyapu bersih ranting-ranting kering dan
rumah-rumah rapuh pada harapan jiwaku
Meski sekejap biarkan topan pikiranku menerjang
kemegahan hasratmu dan membawa terbang
bersama ‘tuk menengok kecantikan bunga-bunga
pada taman dibalik awan
Waktu terus berlayar pada gelombang malam
suara-suara tak lagi bergema
pikiranku terasa hitam, semuapun hitam, tergeletaklah
sebait kata di tubir lelap yang pekat
“Tuhan jangan Engkau buat bidadariku menangis;
sebelum kusentuh keharuman tubuhnya
akan kunikmati di atas segala-gala”
**********
Bidadari 02
Bidadari, papahlah kelemahan hasratku dengan selendang ghaibmu
meninggalkan waktu yang kacau
dijalanan berbatu dan berlumut sepi
lalu istirahat di atas selembar daun cinta
Bidadari, bawalah diriku terbang setinggi langit
melewati rengkahan lambung-lambung awan
biar semua melihat takdir kita. Aku tidak peduli:
Bidadari, peluklah tubuhku dengan kesucian
seluas bumi tanpa menaruh debu di atas pasir
sehingga terasa hangat sampai ke ujung sukmaku
dan bumi pun bertasbih tentang kita
Bidadari, gemgamlah kehangatan cahaya cintaku
dengan jari-jarimu yang sempurna
simpanlah pada hamparan hatimu yang kosong
biarkan berteduh di sana selamanya.
**********
Sajak Cinta
Bagai air yang mengalir di sungai-sungai terdalam
jiwaku, tanpa letih sampai di tujuan
Seperti angin peruntuh daun-daun rindu
sepanjang jalan malam
Layaknya topan, memporak-porandakan
kabut hitam kesunyian di dalam angan
Mirip kupu-kupu, terbang mengitari
taman lalu hinggap di putik bunga hati
Adalah semua yang menemukan kata
dalam duka sebagai pelipur lara
**********
-GMLR
Adalah nama terbang ditengah taman
menghisap wangi bunga-bunga yang hidup
dari dalam bumi
adalah senyum pertama burung merpati yang slalu membara
kepada musim kemarau yang baru tiba
Kupu-kupu kertas terbang di ruang hatinya
saat angin rindu berdesir lamban
layaknya puisi cinta yang mengalir di sungai-sungai
terdalam jiwaku yang berdebur
Mendekatlah kepada ku wahai nama suci
raihlah pintu dan goa-goa
cintaku dalam nyala putih bercahaya
Peluklah diriku dengan tangan dan tubuhmu
yang penuh aroma semburan mata air
lekatkan dengan hasrat nalurimu dan biarkan
aku berdiam
berteduh dengan namamu, biarkan aku tidur di bawah atapnya
**********
Seluruhnya Hilang
Saat kau bersamaku, aku berkata seperti ini:
Besok gelap malam musnah tergantikan tunas yang
berbeda
Waktu yang lain akan menghantar matahari yang sama
tubuh-tubuh yang berbeda akan menikmati
aroma padang pasir
Tak ada yang bisa memegang udara
seluruhnya hilang dalam cahaya
jari-jari tak berdaya menangkap
semua berpegang pada sebuah tongkat
Nasib akan berkata tentang perubahan
selembar kertas dengan secangkir tinta
seorang pengemis dengan sekantung emas
Dan saat selembar daun dimanja kehangatan
tubuh-tubuh yang berbeda
tumbuh dari balik batu-batu
sungai-sungai akan muncul tanpa batu hitam
**********
Dua Nama
Dari dua nama itu
tak ada cinta yang ku tahu
keduanya semu dalam rindu
Mungkin aku sedang mengigau
bila ku pilih kau
dari dua nama
jadi kekasihku
yang satu ku tinggalkan
satunya nangis diburitan
Memuja cerita nestapa
yang berkepanjangan
dari dua nama berwajah layu
hingga tiba di penghujung impian
**********
Gunung Berdiri
Gunung berdiri
tiang langit biru
rajawali di sampinya menari
tak singgah meski sejenak di atas batu
Tak ada mendung berkunjung
kilat pun tak terlihat menyambar
Apa kau tak lelah jadi patung
dari dulu hingga sekarang tak pernah berkabar
Tiang ku katakan kau
dibawah langit kau berdiri
kokoh badanmu
pada langit yang sunyi
**********
Sajak Tentang Cinta
Tak sempat lagi kutulis sajak tentang cinta
Di siang hari, dimana segala bentuk
angan melayang-melayang bersama awan
jauh mengembara kenegeri asing
Tak sempat lagi kutulis sajak tentang cinta
Dimalam hari, dimana segala cahaya
menyusut terperangkap dalam gelap
Dan angin menuntun hasrat
kejalan berbatu dan berliku
Lembar-lembar kertas berdebu
menyimpan keresahan yang slalu
tak bertarak pada cinta
yang tak juga purnama
Hari-hari terus berjalan dan tiarap
mengendus bait-bait sajak dari
segala yang biru dan tak berlagu
**********
Desah Angin
Desah angin tak lagi mendesau, tak mampu lagi
mengirim kata kepada pohon yang belum
disampaikan hujan terhadap debu kemarau
Desah angin tak lagi mendesau, tak ada kata
yang dikirim akan dekatnya ajal
kepada manusia saat mengakhiri malam
tanpa terjaga pada rayuan lelap
tentang alam ini telah tua
Untuk ingat bahwa angin tak slalu mendesau
menghantari hujan dan debu kemarau
menyihir kuburan amarah yang sempurna
pada cambuk-cambuk duka lara akan air mata
Mengapa angin tak slalu mendesau
‘tuk mengirim kata kepada siapa saja
**********
Siluet
Jauh biru layu
bisu
Kuberlari dekati, semua makin
mati dalam diri
Kupandangi dengan berjalan, kian dalam
membumi dikejauhan mimpi
Ku berhenti terus menghidup
pada sebuah pisau belati
Kujauhi kian menjamah selimut
pikiran resah
**********
Lebaran
Dalam pesta meriah
semua dalam sujud dan sakit yang sama
memandang jasad kosong
**********
-Suatu malam
Bulan mengulum senyum santun
di dinding langit biru tua
menebar pesona kepada perarakan hantu-hantu malam
Bintang-bintang bercahaya menikmati
resah langit yang tertidur
Kelelawar-kelelawar berterbangan mengendus
kasih malam diantara pohon-pohon jambu
Awan-awan berarak memandang
wajah bumi
Lampu-lampu melotot tanpa jiwa
tanpa jiwa !
mengerdip cahaya pelataran rumah-rumah
para pujangga
**********
Bila Nanti Aku Mati
Bila nanti aku mati dan kematianku menghampiri
singgasana keabadian
arwahku akan slalu hidup disepanjang arus
cintamu sampai kau menemukanku
dihamparan perdu yang sama
Rindumu yang mekar saban waktu
akan membalut tulang belulangku
hingga terasa hangat kesumsum darahku
Resahmu yang mengembara pada jalanan dunia
akan lelah melewati jalur-jalur kesunyian
dan tertidur disampingku
Bila nanti aku mati segala yang terangkum dalam
sekian takdir kita
menyatu pada bait-bait sederhana ini
lalu terbang menembus setiap cuaca dan masa
Luka-luka menganga berdarah sepi
sakit, menyiksa hati dan
tulang-tulang pun retak remuk
Mengalir duka disepanjang rambut
masuk ke rongga-rongga pikiran
bersama dingin hembusan angin rindu
Muncul disetiap sudut-sudut jiwa
pisau belati, menancap hingga
dikedalaman cinta
Rindu meredup dijalanan setapak
menuju lereng gunung
dan puncak bukit-bukit batu
Puisi-puisi cinta menangis
terdengar hingga di kedalaman
samudra oleh fosil-fosil purba
**********
Esemmu kang kebak prabawa manunggal
Kadidene geni lan cahya
Dak tampani kanthi panyawang
Kang tanpa daya
Wengine saya ngremet saya cendhak
Saka wates pantom mlaku
Oo...Saupama bisa
Mesti tak catet jatraning wektu
Karaben wengi iku ora tatas
Ganti rina
Nanging aku ora kuwawa
Nalika bangbang sumirat jingga
Dak tega ake atiku
Amrih luhku ora tumiba
Lirih tembungku
Deweke wes lunga
kaya sing dak kira dina wingi
akhire teka
nlikung jiwa kang sangsaya sywung
sliramu pamit lunga mecaki dawane lurung
nalika aku ora nduweni kewanen kanggo nembung
nduk.. dina iki aku blaka
menawi sakpungkurmu lunga
ora ana apa apa kang kasisa
kejaba tatu
krelaping bokor mas kang ginawa lintang
kang dak sawang mau mbengi
dina iki mati
pupuse pengarep arep wingi sore
gelem semi kasiram udan
dina iki uga pepes
kasamber bun upas kang mrojol
saka lathi mitraku dewe
nduk..menawa dina iki sliramu weruh
luh kang tumetes saka mripatku
iku pancen nyata dudu impenku
awit dina iki aku kuwawa menggah jeboling tangis
kang pirang pirang dina nyeseki dada
mula bener kandhamu
menawi aku dudu satria
****************
mawar yang kau berikan padaku
kini tlah tumbuh berkembang dihati
walau dipenhi duri dan
menusuk dada ini
selalu kucoba menahan perih
dan luka yang menyelimuti
denga cinta dan kesetiaan
sepenuh hati kuhadapi
Dina wingi q ngoyak tresna
Kang kagawa mega
Jiwa q malah kumlayang di buncah angin
Lan kapontal simawat lintang
Dina iki q ngintil lakuneng bayu
Nuruti ilining prasasti mbuang nlangsa
Nalika urip tininggal tresna
Langganan:
Postingan (Atom)