Rabu, 09 Juni 2010

TABULA RASA

Teori Tabula Rasa: Kita Belajar dari Masa Lalu

teori yang menyatakan bahwa setiap individu dilahirkan dengan jiwa yang putih bersih dan suci (yang akan menjadikan anak itu baik atau buruk adalah lingkungannya)
Tabula rasa (dari bahasa Latin kertas kosong) merujuk pada pandangan epistemologi bahwa seorang manusia lahir tanpa isi mental bawaan, dengan kata lain "kosong", dan seluruh sumber pengetahuan diperoleh sedikit demi sedikit melalui pengalaman dan persepsi alat inderanya terhadap dunia di luar dirinya.

Umumnya para pendukung pandangan tabula rasa akan melihat bahwa pengalamanlah yang berpengaruh terhadap kepribadian, perilaku sosial dan emosional, serta kecerdasan.

Gagasan mengenai teori ini banyak dipengaruhi oleh pendapat John Locke di abad 17. Dalam filosofi Locke, tabula rasa adalah teori bahwa pikiran (manusia) ketika lahir berupa "kertas kosong" tanpa aturan untuk memroses data, dan data yang ditambahkan serta aturan untuk memrosesnya dibentuk hanya oleh pengalaman alat inderanya. Pendapat ini merupakan inti dari empirisme Lockean. Anggapan Locke, tabula rasa berarti bahwa pikiran individu "kosong" saat lahir, dan juga ditekankan tentang kebebasan individu untuk mengisi jiwanya sendiri. Setiap individu bebas mendefinisikan isi dari karakternya - namun identitas dasarnya sebagai umat manusia tidak bisa ditukar. Dari asumsi tentang jiwa yang bebas dan ditentukan sendiri serta dikombinasikan dengan kodrat manusia inilah lahir doktrin Lockean tentang apa yang disebut alami.

Pernahkah Anda mendengar tentang Teori Tabula Rasa? Saya yakin sebagian Anda pernah mendengar Teori Tabula Rasa dari John Locke ini. Arti Tabula Rasa yang asal katanya dari bahasa Latin ini adalah kertas kosong, hal ini merujuk pada pandangan epistemologi bahwa seorang manusia lahir tanpa isi mental bawaan, dengan kata lain "kosong", dan seluruh sumber pengetahuan diperoleh sedikit demi sedikit melalui pengalaman dan persepsi alat inderanya terhadap dunia di luar dirinya. Pada umumnya pendukung teori tabula rasa melihat bahwa pengalaman sanagat berpengaruh terhadap kepribadian, perilaku sosial dan emosional, serta kecerdasan anak manusia.

Jika meninjau teori ini, maka dialog tersebut di atas menjadi pintu masuk bagi pengalaman yang kurang baik bagi perkembangan jiwa sang anak. Bukan tidak mungkin jika Anda menemukan diri buah hati Anda berbeda dari saudara-saudaranya yang lain dan juga kepribadian Anda sendiri. Anda yang diasuh dengan lemah lembut dan sapa mesra akan hadir di dunia ini dengan karakter yang demikian, dan begitu pula sebaliknya. Yah, minimal, standarnya, diasuh secara normal-normal saja dengan mengikuti norma yang ada juga cukup Saya rasa untuk menjadikan seorang anak manusia menjadi pribadi yang baik. Insyaallah..

Ketika Anda meninggalkan buah hati Anda pada pengasuhan orang lain, maka bersiaplah dengan kemungkinan pengasuhan itu tidak sesuai dengan yang semestinya kalau Anda tidak mengenal calon pengasuh Anda sebelumnya. Meskipun, kita juga ingat bahwa Nabi Muhammad SAW yang mulia itu tidak diasuh oleh ibunya sendiri. Namun, Halimatussadiah adalah orang yang dikenal baik reputasinya. Sehingga, asal-usul dari pengasuh perlu juga kita perhatikan jika kita membutuhkan pengasuhan dari pihak lain.

Kita juga ingat ungkapan lain tentang betapa pentingnya pendidikan yang akan membentuk pengalaman dan menjadi basis data persepsi dan perilaku buah hati, Dengan basis data ini kita bersikap pada masa kini. Secara langsung ataupun tidak, kita belajar dari masa lalu. Oleh karena itu yang terbaik adalah kita memberikan pelajaran yang terbaik sejak Anak berada dalam kandungan Anda wahai Ibu. Tidak berlebihan jika Rasul mengatakan bahwa Ibu adalah tempat belajar anak.

Jadi, wahai Ibu, perhatikanlah perkembangan buah hati Anda dengan seksama. Jika jiwa buah hati Anda telah terbangun sedikit demi sedikit dari pengalaman-pengalamannya, ibarat kertas kosong yang mulai Anda lukis dan tuliskan kata-kata, gambar ataupun hiasan, maka kertas ini dapat menjadi buku yang indah atau buku yang kumel tergantung dari pilihan bijak Anda memberikan yang terbaik buat buah hati yang telah Anda kandung selama 9 bulan.
**
TABULARASA bukanlah sebuah kosakata bahasa Indonesia, melainkan sebuah istilah Latin yang memiliki arti "clean or blank slate" atau batu tulis yang kosong. Kondisi ini untuk menggambarkan keadaan bayi ketika dilahirkan, ibarat sebuah papan putih bersih dan terlahir suci. Peran orangtualah untuk menggoreskan tulisan-tulisan kedalam papan tersebut untuk membentuk perilaku dan pribadi dimasa dewasanya nanti. Apabila goresan tersebut dilakukan bukan oleh kedua orang tuanya, kiranya sketsa apa yang akan kita lihat nanti. Ini PENGERTIAN dan PILIHAN…….


"Being a parent" memang PILIHAN dan PENGERTIAN....
Sebagai ortu yah saat menikah pun jelas kita sudah harus siap dengan "pilihan" tambahan peran, nggak cuma peran jadi anak, nambah jadi suami atau istri, lanjut jadi ORANG TUA dengan menjadi AYAH atau IBU... Sebagai ortu juga sudah harus memiliki "pengertian" yang mendalam menjalani peranan sebagai ayah atau ibu. Saat menikah, seorang manusia sudah harus paham adanya KONSEKUENSI atas pilihan tambahan peranan menjadi Suami/Istri dan Ayah/Ibu.

Sebagai ORTU maka tanggung jawab UTAMA kitalah yang memberikan warna-warni yang baik, benar dan indah untuk anak kita, namun nyatanya, semakin bertambahnya usia, kita juga tidak bisa mencegah masuknya warna-warni lain (yg mungkin indah (positif) atau mungkin jelek(negatif)) yang berasal dari lingkungan di luar orang tua! Hal ini merupakan stimulasi dan input yang diberikan oleh lingkungan, orang lain atau apapun selain dari orang tuanya....tidak bisa kita cegah!! Namun bener deh, semua input dari ortu maupun lingkungan yg pernah kita miliki memberikan warna warni yg indah buat kehidupan kita! Ada yg positif maupun negatif, semua memberikan pengayaan di dalam proses pembelajaran selama kehidupan ini.

Ada yg positif maupun negatif, semua memberikan pengayaan. Input negatif pun akan manfaat, karena bila kita tidak tahu yang negatif, maka kita tidak akan tahu bagaimana yang positif! Begitu juga sebaliknya. Yang negatif dapat dipakai sebagai suatu pembanding, tanpa harus kita ikuti dalam aliran negatif tersebut. Sebagai pengamat saja..sehingga kita bisa mengambil hikmah dan belajar dari suatu kejadian yang ada. Jangan sampai masuk terbawa arus negatif tersebut!

Bayi dilahirkan ’suci means PUTIH’. Bayi lhr dlm keadaan putih suci,maka input+stimulasi dari ortunya akan membawa anak dlm PEMBENTUKAN KARAKTER seorang manusia. Selama proses kehidupannya banyak ’warna-warni’ yg memberikan pengaruh dalam hidupnya, semakin banyak warna, semakin banyak pengayaan nilai kehidupan, yg penting JANGAN TERKONTAMINASI PD PENGARUH NEGATIF, sehingga kita kudu punya FILTER yg OKE.

Selain kasih input warna-warni, maka ORTU berkewajiban juga memberikan/membekalkan FILTER yang OKE punya, berkwalitas, dengan bekal PEMAHAMAN NILAI AGAMA, AKHLAQ+MORAL, LIVING VALUE serta bekal pemahaman CINTA yang kuat PADA ALLAH SWT, RASULULLAH dan ORTU. Anak harus faham dan mengerti AL QUR’AN adalah pedoman hidup mereka di dunia dan untuk petunjuk pelaksanaannya, maka contohlah suri teladan RASULULLAH (maka cintailah dan bukalah Al Qur’an dan Hadist Rasul supaya bisa dipraktekkan). Semoga Allah selalu membimbing kita...

Insya Allah, dengan segala macam warna yg kita punya, secara, berdasarkan spektrum warna kalau dicampur semua warna-warna yang sudah mampir dalam kehidupan kita tersebut (dgn cara olahan dan takaran yg BAIK+BENAR) bakalan menjadi PUTIH kan?

Semoga kita sebagai ORANG TUA bisa menjalankan PERAN dan TANGGUNG JAWAB sebagai Orang Tua atas ANAK-ANAK yang merupakan TITIPAN SANG ILLAHI sebaik mungkin dengan penuh kasih sayang dan cara yang baik+benar.....

Semoga saat kita dan anak-anak kita kembali padaNYA,kita sudah dalam keadaan PUTIH (SUCI) lagi...aaamiiin! Putih dan Suci seperti saat Allah mengirimkan kita ke alam dunia....
Allah berikan keadaan SUCI PUTIH saat kita dilahirkan, maka saat kembali padaNYA kita pun harus upayakan kita kembali dalam keadaan SUCI PUTIH... Kita sebagai mahlukNYA wajib UPAYAKAN secara Maksimal...untuk hasil akhir, hanya ALLAH yang MAHA KUASA.... Walaupun dalam menjalani kehidupan di dunia ini, dengan proses pembelajaran banyak warna warni yang masuk, sejatinya saat kembali, kita upayakan dalam keadaan SUCI PUTIH....insya Allah!

1 komentar: